"Ikan Untuk ayah"


Dimulai dari iseng. Tukimin bisa sukses berbisnis ikan hias di ibu kota. Ia jual beli berbagai macam ikan hias dari yang harganya sepuluh ribu sampai puluhan juta. Pecan lalu Tukimin mengirim seekor ikan hias cantik yang harganya sepuluh juta kepada ayahnya di kampong. Ia ingin menunjukan rasa sayangnya kepada orang tua. Tukimin berharap ayahnya senang memelihara ikan super mahal tersebut.
Lima hari setelah ikannya terkirim, Tukimin menelepon orang tuanya. “Ayah, bagaimana dengan ikan kirimanku? Ayah suka?” Tanya Tukimin.
‘Wah, suka sekali. Kalau bisa dikirim kembali Min. ikanya benar-benar gurih. Apalagi kalau dicocol dengan sambal terasi, enak banget.” Ujar ayah Tukimin. Mendengar hal tersebut Tukimin langsung pingsan.